Senin, 02 Juni 2014

WORK SAMPLING

Pengertian Work Sampling

   Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pada awalnya cara ini dikembangkan di Inggris oleh seorang yang bernama L.H.C. Tippet di pabrik tekstil di Inggris, tetapi karena kegunaannya cara ini kemudian dipakai di negara lain secara lebih luas. Dari namanya dapat diduga bahwa cara ini menggunakan ilmu statistik, tetapi pada sampling pekerjaan hal ini tampak lebih nyata.   Pengukuran waktu jam henti merupakan cara langsung karena dilakukan dengan melakukan pengukuran secara langsung di tempat berjalannya pekerjaan. Bedanya dengan cara jam henti adalah bahwa pada cara sampling pekerjaan pengamatan tidak terus menerus berada ditempat pekerjaan melainkan mengamati (di tempat pekerjaan) hanya pada sesaat pada waktu yang ditentukan secara acak. sampling pekerjaan dilakukan secara sesaat pada waktu yang ditentukan secara acak (Sutalaksana, 1979).   Metode sampling pekerjaan sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki waktu yang relatif panjang. Pada dasarnya  prosedur pelaksanaanya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktifitas kerja untuk selang waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini dalam keadaan bekerja atau menganggur (Sritomo, 1992).Kegunaan dan Langkah Sampling Pekerjaan   Sampling pekerjaan mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi sampling untuk menghitung waktu penyelesaian. Kegunaan tersebut yaitu untuk mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok kerja, mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik, menentukan waktubaku bagi pekerja-pekerja tidak langsung dan dapat memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan (Sutalaksana, 1979).   Selanjutnya langkah dalam melakukan sampling pekerjaan tidak berbeda dengan cara jam henti. Begitu pula langkah-langkahnya adalah menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa samplingpekerjaan dilakukan, yang akan menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan. Jikasampling ditujukan untuk mendapatkan waktu baku, lakukanlah penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang baik. Jika sebelum, perbaikan atas kondisi dan cara kerja harus dilakukan dahulu. Memilih operator yang baik, bila perlu mengadakan latihan bagi para operator yang dipilih agar bisa dan terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan.Menyiapkan perlatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembar-lembar pengamatan, pena atau pensil (Sutalaksana, 1979).   Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan juga tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga langkah yaitu melakukan samplingpendahuluan, menguji keseragaman data dan menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan. Langkah ini dilakukan terus sampai jumlah kunjungan mencukupi yang diperlukan untuk tingkat keyakinan yang diperlukan (Sutalaksana, 1979).   Pada langkah sampling pendahuluan dilakukan sejumlah kunjungan yang banyaknya ditentukan oleh pengukur, biasanya tidak kurang dari 30. Pada langkah pengujian keseragaman data, didapatkan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Batas kontrol yang kita cari bisa kita dapatkan melalui rumus sebagai berikut:

dengan nilai P1 didapatkan dengan rumus sebagai berikut:
Menghitung jumlah pengamatan yang diperlukan yaitu diperlukan tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% diketahui melalui rumus sebagai berikut:

Dimana k adalah konstanta, S adalah tingkat ketelitian dan P didapatkan melalui rumus sebagai berikut:


Waktu Baku Pengamatan  Acak
   Kunjungan dilakukan dalam waktu yang ditentukan secara acak. Biasanya satu hari kerja dibagi ke dalam satuan waktu yang besarnya ditentukan oleh pengukur. Biasanya panjang satuan waktu tidak terlampau singkat dan juga tidak terlampau panjang. Berdasarkan satuan waktu inilah saat-saat kunjungan ditentukan.
   Selanjutnya dikatakan bahwa panjang satuan waktu tidak terlalu pendek dan juga tidak terlalu panjang. Pertama kalinya sudah jelas, yaitu bila terlalu pendek misalkan satu menit, kemugkinan mendapatkan dua atau lebih kunjungan berturut-turut setiap satu menit sekali tentunya menyulitkan. Kedua mudah pula dimengerti, yang akan menyebabkan jumlah kunjungan per hari terbatas yang berarti akan menjadikan masa pengamatan sampling pekerjaan lebih lama(Sutalaksana, 1979).         
Seperti yang sudah diketahui bahwa studi sampling kerja akan dapat menjawab beberapa hal yaitu persentase atau proporsi antara aktvitas dan idle, penetapan waktu baku kegiatan. Seperti halnya dalam Stopwatch Time Study maka disini juga harus diestimasikan terlebih dahulu performance rating dari operator yang diukur dan waktu longgar yang ada (Sritomo, 1992).
   Dalam penghitungan waktu baku, waktu kelonggaran dan faktor penyesuaian sangat menentukan.
Lebih mudahnya dapat dilakukan melalui urutan langkah dari rumus sebagai berikut:






   Kelonggaran dapat ditentukan dari 2 hal yaitu sifat kegiatan dari kegiatan kelonggaran yang tidak selalu tampak sebagai kegiatan yang berdiri sendiri. Misalnya, untuk menghilangkan rasa fatigue operator tidak selalu berhenti bekerja, tetapi juga dapat dengan melambatkan kecepatan kerja. Kedua adalah bahwa operator yang diukur harus seorang yang melakukan kegiatan-kegiatan kelonggaran secara wajar, artinya dia tidak bercakap-cakap terlampau banyak, sering minum atau ke kamar kecil karena badan yang tidak sehat dan sebagainya. Hal ini adalah untuk menjamin agar kelonggaran yang berakhirnya didapatkan merupakan kelonggaran yang sepantasnya (Sutalaksana, 1979).   Cara schumard memberikan patokan penilaian melalui kelas-kelas performance kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri. Pengukur diberi patokan untuk menilai performance kerja operator menurut kelas-kelas Superfast+, Fast, Fast-, Exellent dan seterusnya. Seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60, dengan nama performance kerja yang lain dibandingkan untuk menghitung faktor penyesuaian.

Kelas
penyesuaian
Superlast
Fast +
Fast
Fast –
Exellent
Good +
Good
Good –
Normal
Fair +
Fair
Fair  -
Poor
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40

Macam-Macam Peta Kerja

Definisi Peta Kerja

   Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin , pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
 

    Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992) 

Apabila  kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006)


Lambang -Lambang Yang Digunakan 

     Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang tersebut hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti yang sangat luas. Dalam  tahun 1947 American Society of Mechanical Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5 macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth. Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambar-gambar beserta dengan penjelasannya:



 Macam-Macam Peta Kerja

Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok peta kerja berdasarkan kegiatannya:

·         Peta kerja keseluruhan

      Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk untuk membuat produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok kegiaan keseluruhan antara lain:

A. Peta Proses Operasi
Peta Proses Operasi adalah Langkah - langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam urutan - urutannya sejak awal sampai menjadi barang jadi. 
KEGUNAAN PETA PROSES OPERASI :·                     Bisa mengetahui kebutuhan mesin dan penganggaran·                     Alat untuk menemukan tata letak pabrik·                     Alat untuk memperbaiki cara kerja yang sedang dipakai
B. Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah Suatu diagram yang menunjukkan urutan - urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung.

KEGUNAAN PETA ALIRAN PROSES :
·                     Mengetahui aliran bahan atau orang
·                     Memberi informasi waktu penyelesaian
·                     Mengetahui Jumlah kegiatan
·                     Melakukan perbaikan metode kerja
·                     Mengetahui tempat terjadinya ketidakefisienan



 C. Peta Proses Kelompok Kerja
Peta proses regu kerja adalah Kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana tiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja. Maksudnya disini adalah beberapa kumpulan peta aliran proses yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja.KEGUNAAN PETA PROSES REGU KERJA :·                     Mengetahui proses kerja kelompok·                     Mengetahui adanya aktivitas saling bergantung atau delay·                     Melakukan pengurangan ongkos produksi·                     Melakukan perbaikan waktu penyelesaian produksi·                     Melakukan pembagian kerja


 D. Diagram Alir
Definisi diagram aliran adalah Gambaran yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses

KEGUNAAN DIAGRAM ALIRAN :
  • Memperjelas peta aliran proses terutama arah aliran
  • Memperbaiki tata letak tempat kerja
  • Memperpendek Jarak Perpindahan

·         Kelompok Kegiatan Kerja Setempat
      Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut sebagai berikut:
A           A. Peta Pekerja dan Mesin

Informasi tentang hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. 


KEGUNAAN PETA PEKERJA - MESIN :
  • Mengubah tata letak tempat kerja
  • Mengatur kembali gerakan kerja
  • Merancang kembali mesin dan peralatan
  • Menambah pekerja bagi mesin / menambah mesin bagi pekerja


B        

           B. Peta tangan kanan - tangan kiri
Penggambaran semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan dan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan kanan dalam suatu pekerjaan.

KEGUNAAN PETA TANGAN KANAN - TANGAN KIRI
·                     Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan
·                     Menghilangkan gerakan yang tidak efektif
·                     Alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja
·                     Alat untuk melatih pekerja baru
ELEMEN GERAKAN UNTUK PETA TANGAN KANAN - TANGAN KIRI :
·                     Re ---> Menjangkau
·                     G  ---> Memegang
·                      ---> Membawa
·                     P   ---> Mengarahkan
·                     U   ---> Menggunakan
·                     RI  ---> Melepas
·                     D   ---> Menganggur
·                     H   ---> Memegang untuk memakai